700 Perempuan Australia Ajukan "Class Action" soal Implan Vagina
BeritaDuniaMasyarakat - Lebih dari 700 perempuan di Austalia yang mengatakan hidup mereka menderita karena implan vagina yang dibuat oleh Johnson and Johnson mengajukan class action ke Pengadilan Federal.
Kasus ini yang diperkirakan akan berlangsung selama enam bulan, melibatkan para perempuan yang mengatakan hidup mereka menderita setelah menggunakan peralatan implan vagina yang dibuat oleh Johnson and Johnson.
Implan itu dipasang menyusul adanya komplikasi yang dialami perempuan setelah melahirkan, demikian dilaporkan BeritaDuniaMasyarakat.
Firma hukum yang mengurusi class action ini, Shine Lawyers, mengatakan sedikitnya 8.000 klien mereka terkena dampak dari pemasangan implan tersebut.
Implan yang dipasang lewat prosedur operasi tersebut digunakan untuk memperbaiki bagian panggul perempuan yang disebabkan karena prolapse.
Prolapse adalah kondisi di mana otot dan ligamen yang menyokong organ-organ di sekitar daerah panggul melemah.
Kondisi ini menyebabkan organ-organ menyelip keluar dari posisi awalnya sehingga organ rahim, kandung kemih atau dubur menjadi turun.
Kondisi ini juga semakin lama menyebabkan gejala yang berbahaya jika tidak diobati pada waktunya.
Perempuan yang mengalami prolapse kadang tidak bisa mengontrol ketika melakukan buang air kecil, dan juga nyeri ketika berhubungan seksual.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Senat Australia, mereka yang mengalami masalah dengan pemasangan implan vagina tersebut berkisar antara 3.000 sampai 30.000 orang.
Pengacara senior, Shine Rebecca Jancauskas, mengatakan kliennya mengalami 'kesakitan dan komplikasi yang membuat hidup mereka berubah drastis."
"Persidangan ini merupakan awal dari keadilan bagi perempuan Australia." katanya kepada BeritaDuniaMasyarakat.
"Kami berharap kompensasi yang mereka dapat akan memungkinkan para perempuan ini mendapatkan perawatan di masa depan, guna memperbaiki cedera yang sudah mereka alami."
Seperti sudah pernah dilaporkan BeritaDuniaMasyarakat sebelumnya, banayak dari perempuan ini mengalami berbagai hal mulai dari hubungan seksual yang menyakitkan sampai kehilangan pekerjaan.
Jancauskas mengatakan banyak kehidupan fisik dan psikologis para perempuan Australia ini berubah drastis menyusul pemasangan implan tersebut.
"Komplikasi yang mereka alami termasuk implan yang masuk ke dalam jaringan dan organ, dan hal seperti perasaan ingin buang air terus menerus, infeksi dan rasa sakit berkepanjangan." kata Jancauskas kepada BeritaDuniaMasyarakat.
Johnson and Johnson telah menjual lebih dari 100.000 implan, namun mengatakan membantah jumlah mereka yang mengalami masalah.
Dalam pendapat mereka kepada Senat Parlemen Australia, perusahaan tersebut mengatakan, penggunaan implan didukung oleh penelitian ilmiah, dan memang merupakan pilihan utama dalam menangani masalah panggul yang dialami perempuan.
Mereka mengatakan 'tidak bisa memberikan data mengenai jumlah perempuan yang mengalami masalah dengan pemasangan implan, ataupun mereka yang mengalami komplikasi, maupun jumlah yang berusaha agar implan tersebut dicabut lagi, di Australia maupun di tempat lain."
0 komentar :
Posting Komentar