Pemudik Korban Selamat Kecelakaan di Bali Alami Trauma dan Menangis

Taufik Hidayat (Tengah Berpeci), Warga Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur, Merupakan Salah Satu Korban Selamat Kejadian Kecelakaan Maut di Jalur Mudik Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. 
BeritaDuniaMasyarakat - Taufik Hidayat, salah satu korban selamat dari kecelakaan maut di jalur mudik Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, terlihat masih shock dan trauma atas kejadian yang menimpa dirinya bersama korban lainnya.

Warga Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur, ini tiba di rumahnya bersama dengan delapan korban meninggal, Minggu (18/6/2017).

Raut wajahnya masih terlihat pucat, bahkan dia terus menangis saat ditanya tentang kecelakaan maut tersebut.

Begitu tiba di rumahnya, Taufik langsung dipeluk dan disambut isak tangis kedua orangtuanya.

"Ya Allah nak, Ya Allah nak," kata Sunarsih, ibu Taufik kepada BeritaDuniaMasyarakat.

Sambil terbata-bata, Sunarsih menceritakan kejadian yang dialami putranya itu.

"Sebelum berangkat, anak saya telepon kalau akan berangkat pukul 4 sore waktu Bali. Saya waktu itu bilang, kok nggak pulang setelah buka puasa saja, kan sudah nanggung maghrib," katanya kepada BeritaDuniaMasyarakat.

Saat itu, Taufik mengaku akan berangkat bersama-sama seluruh rekan-rekannya.

"Waktu itu saya sebenarnya sudah tidak enak perasaan, karena pulangnya sore, kan nanggung maghrib. Tetapi saya bilang pada dia, semoga selamat perjalanan, dan jangan lupa membaca Al Quran di perjalanan," kata Sunarsih kepada BeritaDuniaMasyarakat.

Barulah kemudian, sekitar pukul 21.00 WIB, Taufik menelepon dirinya, dan mengabarkan bahwa dia mengalami kecelakaan hebat di wilayah Gilimanuk.

"Saya waktu itu langsung lemas, karena dikabari ada yang meninggal dunia. Saya akhirnya menghubungi pak (ketua) kampung di sini, dan langsung berangkat ke Bali," katanya kepada BeritaDuniaMasyarakat.

Saat di mobil, Taufik duduk di kursi paling belakang, dan ketika kejadian sempat pingsan serta kakinya terjepit kendaraan.

"Setelah dia sadar, akhirnya langsung telepon saya. Ya, Allah, saya bersyukur karena anak saya selamat. Waktu sadar, anak saya masih megang Al Quran, karena baru saja selesai membacanya," akunya.

Atas kejadian itu, Sunarsih mengaku, akan melarang anaknya untuk kembali bekerja di luar kota.

"Saya trauma, dan tidak akan boleh kerja di luar lagi. Biar sudah kerja di sini saja," katanya kepada BeritaDuniaMasyarakat.

Seperti diberitakan, delapan jenazah korban kecelakaan maut di Jalur mudik Gilimanuk sudah tiba di rumah duka, Minggu. Delapan jenazah sudah dimakamkan di TPU setempat.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar :

Posting Komentar