Bukan WhatsApp, Inilah Aplikasi Messaging Favorit Teroris
BeritaDuniaMasyarakat - Namanya Telegram, layanan messaging yang tampaknya biasa saja, mirip-mirip WhatsApp. Tapi Telegram ini membuat pusing aparat.
Pihak berwenang di berbagai negara seperti Australia saat ini tengah berusaha keras membuka informasi dari Telegram dalam sejumlah kasus serangan teror.
Di Lansir BeritaDuniaMasyarakat, Telegram memang sudah cukup lama menjadi favorit para pelaku teror termasuk ISIS untuk menyebarkan propaganda. Aplikasi chat dengan tingkat enkripsi ketat ini diketahui menjadi alat komunikasi para pelaku dalam sejumlah aksi teror yang terjadi belakangan ini.
Laporan dari London, Inggris menyebutkan, serangan yang terjadi di Barking, Borough Markets dan London Bridge saling terkait dan terhubung dengan penggunaan aplikasi Telegram.
Sebelumnya, ISIS juga diketahui mengabarkan pihaknya berada di balik serangan di Paris dan bom pesawat Rusia di Mesir menggunakan Telegram.
Duncan Lewis ASIO director-general mengatakan penggunaan komunikasi terenkripsi oleh teroris menjadi perhatian penuh pihak kepolisian dan intelijen.
"Perubahan teknologi yang cepat terus menyediakan perangkat baru untuk menyembunyikan aktivitas mereka dari para penegak hukum," ujarnya seperti dikutip dari BeritaDuniaMasyarakat.
Menurut Liputan BeritaDuniaMasyarakat, Telegram semakin menjadi pilihan pelaku teror, apalagi mengingat Twitter dan media sosial mainstream makin ketat menyaring akun mencurigakan agar ISIS tidak memanfaatkannya.
Daya tarik utama Telegram adalah, user bisa mengirim pesan terenskripsi yang sangat sulit ditembus. "Fitur Secret Chat di Telegram menggunakan enskripsi end to end, tidak meninggalkan jejak di server kami, mendukung pesan yang bisa self destructing dan tidak bisa diforward. Di atas semua itu, fitur secret chat bukan bagian dari cloud Telegram dan hanya bisa diakses dari perangkat asalnya," begitu klaim Telegram.
Fitur enskripsi itu belakangan juga diberikan WhatsApp. Tapi para teroris sepertinya kadung lebih menggemari Telegram.
0 komentar :
Posting Komentar